Rabu, 29 Oktober 2008

HAKIKAT ILMU KOMUNIKASI

Filsafat : jika ilmu kita ibaratkan sebagai pohon, ia tumbuh dari "biji buah" pohon filsafat. pohon filsafat merupakan pohon dari mana semua ilmu berasal, membuat filsafat disebut "ibu segala ilmu" (Poedjawijatna, 1983;Keraf, 2001). Sebagai pohon ilmu, filsafat memiliki dua cabang utama yang membentuk rumpunnya masing-masing, yakni rumpun ilmu-ilmu alam atau eksakta dan rumpun ilmu-ilmu sosial.

Ilmu Alam : sebagai ilmu, filsafat mengkaji segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.

Ilmu Sosial : belakangan manusia sadar, terdapat masalah dan sejumlah pertanyaan muncul dalam berbagai hal menyangkut diri manusia itu sendiri, utamanya dalam konteks perilaku dan hubungan sosial antarmanusia. Maka, lahirlah ilmu-ilmu sosial.

Ilmu komunikasi : Dalam konteks inilah maka ilmu komunikasi dikatakan bersifat interdisipliner, ia memanfaatkan ilmu-ilmu yang berada didalam rumpun ilmu-ilmu sosial. selain itu dalam perkembangannya, komunikasi juga memanfaatkan ilmu-ilmu yang berada dalam rumpun ilmu-ilmu alam/eksakta yang bersifat terapan, seperti telekomunikasi atau komputer, bahkan beberapa teori atau model dikembangkan dari sana.

Ilmu komunikasi : Syarat dari suatu ilmu adalah harus memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifatnya.

Komunikasi : berasal dari bahasa latin, communis, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico, yang artinya berbagi (Stuart, 1983). Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.

Komunikasi dan pertumbuhannya : ilmu komunikasi, seperti juga antropologi atau sosiologi, adalah disiplin ilmu deskriptif.

Para tokoh pendiri ilmu komunikasi
John Dewey (Psikologi dan Filsafat): ia adalah ahli psikologi dan filsafat. dewey menginginkan adanya surat kabar sebagai alat perubahan sosial.

Charles H. Cooley (Sosiologi): lahir pada 1864. ia melihar bahwa proses komunikasi antarpribadi merupakan basis sosialisasi dari studi sosiologi.

Robert E. Park(Filsafat dan Sosiologi): sarjana pada 1887. ia menganalisis perilaku menyimpang pada masyarakat miskin kota. ia melihat bagaimana tipe jurnalistik memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan sosial.

George H. Mead(Filsafat dan Psikologi): ia banyak terpengaruh dewey dan cooley dengan menempatkan komunikasi sebagai basis sosialisasi. mead mengakui komunikasi sebagai hal yang paling mendasar bagi hubungan antarmanusia.

Kurt Lewin (Psikologi): ia banyak mengkaji dinamika kelompok dalam hubungannya dengan komunikasi.

Nobert Weiner (Matematika) : ia mewarisi teori cybernetics yang membahas tentang kelanjutan arus informasi dilihat dari segi recording, encoding, storage, transmisi, dan diseminasi antara satu sistem dengan sistem lainnya.

Harold D. Laswell (ilmu politik): ia memuat formulasi yang kelak banyak digunakan dalam riset komunikasi massa.

Paul F. Lazarsfeld (Matematika dan Sosiologi): ia tertarik melakukan studi terhadap sumber-sumber perilaku. ia memformulasi teori komunikasi dua langkah, bahwa pengaruh media sangat kecil terhadap perilaku pemilihan dibanding dengan saluran antarpribadi yang mengandalkan peran pemuka pendapat ( opinion leader).

Carl I. Hovland (Psikologi Eksperimen): ia mengkaji pengaruh film dari segi kredibilitas sumber, penyajian pesan dalam satu sisi(one-side) atau dua sisi(two-side) aspek kekuatan dan efeknya terhadap tentara.

Claude E. Shannon(Elektronika): ia memperkenalkan model komunikasi yang kelak banyak dikutip sarjana komunikasi dan dipandang sebagai model komunikasi pertama yang dilukiskan secara visual.

Wilbur Schramm (Kesusastraan): ia menjalin bidang-bidang ilmu sosial untuk pengembangan ilmu komunikasi.

Everett M. Rogers ( Sosiologi Pedesaan): ia membina jurusan ilmu komunikasi.

Tidak ada komentar: